Aku nggak tau kapan
kita mulai kenal, bahkan bisa jadi teman akrab sampai sekarang, yang aku ingat
kamu adalah anak baru yang datang untuk bekerja di pabrik dan agen yang sama, kalau nggak salah dua
tahun tujuh bulan yang lalu. Kami berasal dari kampung yang sama walaupun masih
di bilang lumayan jauh jaraknya antara rumah kami. Kita berdua tinggal di rumah
dan tempat kerja yang berbeda terpecah dari beberapa seksyen, yang dulunya acuh tak acuh hanya saling bertukar senyuman
antara satu sama lain, hingga memulai perbincangan, perkenalan, membuat candaan,
sampai kita saling mengenal satu sama lain.
Aku merasa bersyukur bisa mengenal dia, karena jarang-jarang kan bisa ketemu orang yang berasal dari kampung halaman yang sama, yaitu Indramayu, Selain best
friend satu sekolah, home mate,
dan temen satu komunitas, hanya beberapa yang masih bertahan sampai sekarang.
Kalian pasti tau kan gimana rasanya ketemu sama orang yang memiliki kampung
halaman sama, kita bisa ngomong pake bahasa kita sesuka hati tanpa di mengerti
oleh orang banyak, apalagi temen dari negri jiran ini, atau myanmar, kamboja
dan sebagainya, mereka tidak mengerti sama sekali dengan bahasa kami, kita bisa
bicara sepuasnya sekaligus menghilangkan rindu sesaat kampung halaman setelah penat berbicara menggunakan bahasa
melayu setiap harinya ketika berada di pabrik, kami yang berasal dari Indonesia
ini karena sering menggunakan bahasa kita ketika di rumah atau bertemu dengan
sesama berbangsa merah putih, terkadang lupa dengan bahasa melayu yang membuat
kita bingung dan harus menjelaskannya kembali menggunakan beberapa ekspresi supaya
mereka bisa mengerti apa yang saya katakan, karena bahasa Indonesia dan
bahasa Melayu walaupun tekadang memiliki kata yang sama tetapi banyak kosa kata
yang jauh berbeda juga, hingga merasa aneh ketika mengucapkannya, namanya juga
bahasa, memiliki ciri khas tersendiri dengan berbagai kosa kata.
Siapa sih yang nggak
suka memiliki teman yang sehati,
nyambung kalau di ajak ngobrol, memiliki hobi sama, visi dan misi
sehati, apalagi shift kerja yang sama, rasanya seneng banget, jadi bisa
melakukan aktivitas tanpa bentrok karena keadaan jam kerja. Walaupun tidak
selalu bersama setiap saat, karena memiliki kesibukan masing-masing, tapi kalau
yang berkenaan dengan suntikan rohani kami selalu bersama dan saling
mengingatkan satu sama lain.
Aku mengenalnya
ternyata lebih dari sekedar teman biasa, hingga kami memiliki ukhuwah islamiyah, yang selalu
memberikan motivasi satu sama lain, kami saling bertukar pendapat hingga
terkadang berdebat, sharing satu sama lain, entah itu tentang pekerjaan,
keluarga hingga percintaan. Kini tibalah saatnya
kamu meninggalkan negri jiran ini, jujur aku sangat membenci sebuah perpisahan,
kenapa harus ada pertemuan yang manis dan perpisahan yang pahit. Semoga
perpisahan ini hanya sementara hingga kita bisa bertemu kembali di kota
Indramayu tercinta. Dan semoga ukhuwah kita terjaga sampai jannah-NYA,
walaupun suatu saat nanti aku memiliki teman yang baru, belum tentu mendapatkan
orang yang sama sepertimu. Apalagi di zaman yang sekarang ini, susah mencari sahabat yang membawa ke jannah-NYA
Pesan dariku, tetep
istiqomah berada di jalan Allah, tuntutlah ilmu dimana kamu berada, pokoknya
harus bisa lebih baik lagi dalam hijrah mu yang sekarang, semoga kamu bisa
mendapatkan lingkungan yang kamu inginkan, yaitu lingkungan yang penuh dengan
iman serta ilmu yang bisa membuatmu bertahan dan lebih istiqomah. Ana ukhibukifillah 😍😍😍
Tidak ada komentar:
Posting Komentar