Rabu, 11 Oktober 2017

Surat cinta buat Nikita


Aku nggak tau kapan kita mulai kenal, bahkan bisa jadi teman akrab sampai sekarang, yang aku ingat kamu adalah anak baru yang datang untuk bekerja di pabrik dan agen yang sama, kalau nggak salah dua tahun tujuh bulan yang lalu. Kami berasal dari kampung yang sama walaupun masih di bilang lumayan jauh jaraknya antara rumah kami. Kita berdua tinggal di rumah dan tempat kerja yang berbeda terpecah dari beberapa seksyen, yang dulunya acuh tak acuh hanya saling bertukar senyuman antara satu sama lain, hingga memulai perbincangan, perkenalan, membuat candaan, sampai kita saling mengenal satu sama lain.

Aku merasa bersyukur bisa mengenal dia, karena jarang-jarang kan bisa ketemu orang yang berasal dari kampung halaman  yang sama, yaitu Indramayu, Selain best friend satu sekolah, home mate, dan temen satu komunitas, hanya beberapa yang masih bertahan sampai sekarang. Kalian pasti tau kan gimana rasanya ketemu sama orang yang memiliki kampung halaman sama, kita bisa ngomong pake bahasa kita sesuka hati tanpa di mengerti oleh orang banyak, apalagi temen dari negri jiran ini, atau myanmar, kamboja dan sebagainya, mereka tidak mengerti sama sekali dengan bahasa kami, kita bisa bicara sepuasnya sekaligus menghilangkan rindu sesaat kampung halaman setelah penat berbicara menggunakan bahasa melayu setiap harinya ketika berada di pabrik, kami yang berasal dari Indonesia ini karena sering menggunakan bahasa kita ketika di rumah atau bertemu dengan sesama berbangsa merah putih, terkadang lupa dengan bahasa melayu yang membuat kita bingung dan harus menjelaskannya kembali menggunakan beberapa ekspresi supaya mereka bisa mengerti apa yang saya katakan, karena bahasa Indonesia dan bahasa Melayu walaupun tekadang memiliki kata yang sama tetapi banyak kosa kata yang jauh berbeda juga, hingga merasa aneh ketika mengucapkannya, namanya juga bahasa, memiliki ciri khas tersendiri dengan berbagai kosa kata.

Siapa sih yang nggak suka memiliki teman yang sehati,  nyambung kalau di ajak ngobrol, memiliki hobi sama, visi dan misi sehati, apalagi shift kerja yang sama, rasanya seneng banget, jadi bisa melakukan aktivitas tanpa bentrok karena keadaan jam kerja. Walaupun tidak selalu bersama setiap saat, karena memiliki kesibukan masing-masing, tapi kalau yang berkenaan dengan suntikan rohani kami selalu bersama dan saling mengingatkan satu sama lain.

Aku mengenalnya ternyata lebih dari sekedar teman biasa, hingga kami memiliki ukhuwah islamiyah, yang selalu memberikan motivasi satu sama lain, kami saling bertukar pendapat hingga terkadang berdebat, sharing satu sama lain, entah itu tentang pekerjaan, keluarga hingga percintaan. Kini tibalah saatnya kamu meninggalkan negri jiran ini, jujur aku sangat membenci sebuah perpisahan, kenapa harus ada pertemuan yang manis dan perpisahan yang pahit. Semoga perpisahan ini hanya sementara hingga kita bisa bertemu kembali di kota Indramayu tercinta. Dan semoga ukhuwah kita terjaga sampai jannah-NYA, walaupun suatu saat nanti aku memiliki teman yang baru, belum tentu mendapatkan orang yang sama sepertimu. Apalagi di zaman yang sekarang ini, susah mencari sahabat yang membawa ke jannah-NYA

Pesan dariku, tetep istiqomah berada di jalan Allah, tuntutlah ilmu dimana kamu berada, pokoknya harus bisa lebih baik lagi dalam hijrah mu yang sekarang, semoga kamu bisa mendapatkan lingkungan yang kamu inginkan, yaitu lingkungan yang penuh dengan iman serta ilmu yang bisa membuatmu bertahan dan lebih istiqomah. Ana ukhibukifillah 😍😍😍





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

6 Langkah Buat Kamu Yang Susah Tidur Di Malam Hari

Tidur malam adalah kebutuhan bagi badan untuk merehatkan seluruh organ tubuhnya setelah beraktivitas selama seharian penuh. Kebanyakan ...