Kamis, 04 Januari 2018

Demi Sebuah Mimpi



Dengan tekad yang kuat demi keluarga tercinta, kamu tetap akan melangkahkan kakimu untuk meninggalkan kampung halaman untuk sementara waktu, walaupun umurmu masih seperti padi yang belum terisi oleh benih, tapi kamu tetap dengan impianmu.

Berusaha tegar melawan dunia yang seperti batu karang, pergi merantau ke negara orang untuk mengais rizki yang halal.

Tidak mudah untuk bisa bertahan di negri orang, mereka harus siap mental ketika mendapat cibiran karena dia hanya seorang TKI.

TKI mendapat pandangan rendah dari berbagai golongan, apalagi di tempat kita mencari rizki, ya kami akui kami hanya sekedar menumpang hidup dan mendapatkan sedikit uang untuk membantu perekonomian keluarga.

Kami rela menerima maungan dari seorang majikan, suruhan-suruhan yang terkadang aneh, terkena cacian karena tersenggol kesalahan yang tidak pernah kami buat, menjadi pelampiasan dari ketua dan sebagainya.

Setiap hari hampir tidak pernah melihat lelahnya matahari bersinar, canda tawa awan maupun rintikan hujan, bagaikan robot, bangun pagi balik malam, memakai seragam, bekerja selama 12 jam, tapi kami harus tetap kuat untuk menghadapinya.


Walaupun tubuh lunglai, kaki merangkak, luka menganga, peluh membanjir. Dunia yang bisu, matahari buta. Tubuh kami merenta ditanah asing. Merangkai jari, demi sekelumit kata bernama mimpi.

#tantanganFiksike8 
#prosaliris









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

6 Langkah Buat Kamu Yang Susah Tidur Di Malam Hari

Tidur malam adalah kebutuhan bagi badan untuk merehatkan seluruh organ tubuhnya setelah beraktivitas selama seharian penuh. Kebanyakan ...