Senin, 15 Januari 2018

A Umberella

Google.com 


Masih tersimpan rapi di memori yang tak pernah terlupakan bagiku, kapan terakhir kali mamah berikan pelukan dan ciuman hangat, kepada kami saat mamah mengunjungiku dan adikku Jajang.  

Kala itu musim hujan beliau membelikan kami jaz hujan, padahal yang kami minta adalah payung saat berbicara melalui gawai milik pembimbing di pesantren. 

Ya saat itu aku berumur 9 tahun sedangkan adikku 7 tahun. Yang kami tau hanyalah keinginan,  karena iri dengan teman-teman yang lain, yang mempunyai payung cantik berwarna warni bergambar kucing, dan memiliki telinga di atas payungnya.

Sampai aku menangis nangis minta dibelikan payung yang sama seperti teman-teman yang lainnya, mamah hanya bisa terdiam, beliau menemuiku di pesantren, saat kunjungan para santri.

Mamah tau apa kebutuhanku sebenarnya, bukanlah payung yang melindungiku saat hujan beserta angin kencang yang mengenaiku, tetapi jaz hujanlah yang menjadi pelindung disaat hujan turun, karena jarak asrama dengan tempat belajar setengah kilometer, itupun berjalan kaki. 

Ibuku pahlawanku, tidak ada duanya dihati ini. Karena dialah yang mengetahui setiap kebutuhan putri satu-satunya. Aku mencintaimu mah, seorang ibu yang melahirkanku dan mebesarkanku dengan tulus.


#30DWC
#tantanganfiksiOdop
#day2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

6 Langkah Buat Kamu Yang Susah Tidur Di Malam Hari

Tidur malam adalah kebutuhan bagi badan untuk merehatkan seluruh organ tubuhnya setelah beraktivitas selama seharian penuh. Kebanyakan ...