Jumat, 13 Oktober 2017

Fajar yang Bakhil 1

Aku mendengar suara membacakan surah yasin di sekelilingku, kedua orang tuaku menangis di samping kanan, tapi ada juga yang membicarakan kejelekan ku "Fajar ini waktu hidup banyak menyusahkan orang, udah mah pelit bin bakhil", sepertinya itu suara Ajis. Aku membuka mata lalu bangun dan bertanya-tanya dalam hati "aku ini kenapa?" memegang wajah yang di ikat dengan kain putih mengelilingi kepala sampai dagu, melihat badan di selimuti kain putih dan kain selendang bermotif batik. Semua orang terkejut dan berlari meninggalkan ruang tamu ketika melihat aku bangun, dan mereka berkata"mayatnya hidup lagi," ada lagi yang berkata "Fajar telah bangun kembali".

"Aaaaaaa... Ternyata hanya mimpi,"aku terbangun dari mimpi buruk itu,"apa yang telah terjadi, apa arti dari mimpi itu."

Di pagi harinya, aku duduk di ruang makan dan masih memikirkan mimpi tadi, lalu aku bertanya kepada ibu yang sedang menyiapkan sarapan pagi,
"Bu, tadi malam Fajar bermimpi sudah menjadi mayat yang sedang di bacakan yasin, kenapa ya kok aku bermimpi seperti itu"
"Mungkin mimpi itu memberikan petunjuk supaya kamu tetep ingat kematian yang datang kapan pun, makannya jangan hanya sibuk dengan dunia saja, tapi ingatlah bekal untuk di akherat juga Fajar," aku hanya terdiam lalu bersiap diri untuk pergi ke kantor.
"Fajar itu kaos kaki tukar lah, coba lihat itu kaos kaki udah berlubang, apa kamu nggak malu dengan karyawan mu, kamu itu kerja di bank gajinya puluhan juta, masa beli kaos kaki yang hanya sepuluh ribu rupiah aja nggak mampu"
"Hemat bu hemat, 10 ribu rupiah juga uang loh bu" jawabku agak geram, lalu minta diri untuk pergi ke kantor yang memakan 20 menit di perjalanan menggunakan mobil cicilannya.
"Assalamualaikum bu" sambil mencium tangan ibu
"Wa'alaikum salam nak, hati-hati di jalan"
Sampainya di kantor aku memasuki ruangan tempatku bekerja, tiba-tiba ada suara berisik para karyawan dari luar. 
"Ngomonglah sama bos Fajar, mau liburan sama-sama sekantor aja harus bayar 60 ribu, padahal ini kan acara liburan kantor, masa kita harus keluar uang juga sih" ujar melani,"dani hanya bisa terdiam mengiyakan ucapan melani yang terus mengomel, aku melihat mereka sampai melani sadar kalau aku sudah berada di belakang dani, melani pun terkejut dengan kehadiranku, aku mengangkat tangan kanan dan menyandarkannya ke tembok lalu berkata "kenapa kalian ribut disini, bukan kalian aja yang bayar, tapi saya juga ikut bayar 150 ribu malah, udahlah hal kayak gini itu nggak usah kalian ributin, bubar...bubar," jawabku tegas, melani bicara pelan karena tidak setuju dengan keputusanku "dasar bos pelit" dengan emosi marah, tapi aku menghiraukan omongan melani itu lalu bergegas kembali keruangan. Aku menghitung pengeluaran selama sebulan ini "bayar listrik 50, liburan kantor 150, bensin 50, beli minum 5 ribu, bla bla bla," aku menghitungnya dengan detail sambil memegang kalkulator kesayangan.


bersambung ...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

6 Langkah Buat Kamu Yang Susah Tidur Di Malam Hari

Tidur malam adalah kebutuhan bagi badan untuk merehatkan seluruh organ tubuhnya setelah beraktivitas selama seharian penuh. Kebanyakan ...