Minggu, 22 Oktober 2017

Pahlawan Sesungguhnya

Pagi ini aku bangun lambat dari biasanya, setelah teman satu kamarku menyalakan lampu aku langsung turun dari tempat tidur kesayangan yang paling nyaman ketika berada di negri jiran ini, mengambil air wudhu dan mengerjakan kewajiban seorang muslimah yang harus dikerjakan yaitu sholat shubuh, dengan mata yang bengkak karena hujan kemarin, membuatku mengantuk setelah sholat, tapi aku sadar kalau banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan, cucian yang sudah menanti, begitu juga dengan baju yang sudah di cuci ingin disetrika dan dilipat.

Akhirnya selesai juga tugasku, dengan mata yang agak sayu mengantuk, aku menambahkan tombol kipas yang tadinya nomor 1, menjadi nomor 2, barulah bisa tidur dengan tenang yang saat itu masih jam 8 hee. Mungkin sudah menjadi hobiku yaitu tidur, aku mengunci alarm jam 9 di otakku, pokoknya harus bangun jam 9 karena ada acara kajian jam 10, ternyata diluar jangkauan, aku bangun jam 10 kurang "haah jam sembilan empatlima" ucapku, itu juga teman membangunkanku, kalau enggak ada yang bangunin mungkin sampe sore kali yak...hee. Aku akui pagi ini lambat datang di kajian, tapi ternyata masih banyak lagi yang lambat, dalam hati "aku kirain cuma aku yang telat, huft."

Pertama kajian dimulai yang dihadiri para muslimah indonesia di ruangan itu, pembicara ustadzah Dina, menyuruh para peserta untuk membaca dan melantangkan suaranya sebuah motivasi dari Dakwatuna yang berisi; 

"Dunia adalah pertarungan
Perlombaan dan kompetensi
Antara kebenaran vs kebatilan
Ketamakan vs kejujuran
Antara pengikut para nabi vs penyembah setan
Hawa nafsu dan materi
Maka akan selalu ada pahlawan dan pemenang
Juga akan selalu menyisakan para pecundang
Yang terpinggirkan." (Dakwatuna)

Motivasi ini menggambarkan dengan apa yang terjadi pada zaman sekarang ini, dunia yang penuh dengan kefana'an.

Selanjutnya beliau langsung menjelaskan tentang pahlawan. Materi yang luar biasa dan membuat kita menjadi semangat dalam membela islam, ustadzah Dina mengatakan "semua bisa menjadi pahlawan, seperti seorang ibu, dia juga pahlawan, jadilah kalian seorang pahlawan pembela islam." Saya sempat meringkas yang di jelaskan oleh ustadzah Dina yang memiliki 4 anak yang sebentar lagi mau lulus S3 jurusan akuntansi.

Siapakah Pahlawan?
Menjadi seorang pahlawan adalah pekerjaan besar dalam sejarah, tantangan-tantangan besar dalam sejarah hanya dapat di jawab oleh mereka yang mempunyai naluri kepahlawanan merekalah pahlawan, orang-orang yang memiliki jiwa yang besar. 

Kokohnya akidah dan keyakinan sebagai benteng saat gempuran ujian menguji kesabaran dan keikhlasan seperti yang dikisahkan oleh Sumayyah budak yang telah menjadi keluarga Bani yang memeluk islam bersama keluarga sumayyah yang lainnya, ketika di ketahui oleh bani israil keluarga Sumayyah disiksa sampai meninggal dan beliaulah wanita pertama yang masuk syurga karena kokohnya akidah dan keyakinan sebagai muslimah.

Kepiawaian memimpin mengemban amanah dan menegakkan neraca kedilan, seperti yang telah di kisahkan oleh Umar bin Khattab R.A, pemimpin yang amanah dan adil. Seperti kisah  pria jelata yang menginjak jubah Raja Ghassan yang sangat mahal nan indah, raja tidak terima karena jubahnya terinjak oleh pemuda jelata itu, masa itu Umar bin Khattab memimpin negri tersebut, lalu beliau memanggil keduanya yaitu sang raja dan pemuda jelata untuk ke istana, sampainya di istana dengan adilnya seorang Umar mendudukkan keduanya di tempat yang sama yaitu duduk di bawah dan menjelaskan masalahnya.

Kepahlawanan juga adalah mereka yang tidak tersandera cinta, kasih sayang dan keberpihakkan, seperti yang di kisahkan oleh Mush'ab bin Umair pemuda yang sangat tampan, rapi dan wangi  berasal dari keluarga yang kaya se-Mekkah pada saat itu, pemuda itu diam-diam memeluk islam tanpa sepengetahuan keluarganya, mengikuti liqo' secara rutin, tapi ketika keislamannya diketahui oleh keluarganya Mush'ab diusir dari rumahnya dan keluarganya menyuruh memakai pakaian lama yang berada di gudang. Setelah keluar dari rumahnya Mush'ab menemui Rasulullah dan berjihad dijalan Allah hingga menjadi pengusaha yang sukses serta menyebarkan islam lebih luas lagi.

Setelah menjelaskan tentang kepahlawanan ustadzah Dina mempertontonkan vidio Muhammad Al-Fatih yang mengalahkan Romawi. Al-Fatih adalah pemuda tampan yang memiliki jiwa pemberani, cerdas, bijaksana yang waktu kecilnya sangat manja dengan ayahnya, lalu Al-Fatih di pertemukan oleh ulama sehingga banyak perubahan di dalam dirinya ketika umur 9 tahun beliau sudah hafal Al-Qur'an, dan menjadi sultan di umur 22 tahun, ayahnya memberikan kepercayaan penuh kepada anaknya, hingga bisa mengalahkan Raja Romawi walaupun banyak rintangan yang dihadapinya Al-Fatih tidak pernah menyerah dan selalu mendapatkan jalan karena kecerdasannya.

Mungkin itu saja ringkasan kajian tadi siang, maaf kalau ada kata yang salah mohon dibenarkan.
Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

6 Langkah Buat Kamu Yang Susah Tidur Di Malam Hari

Tidur malam adalah kebutuhan bagi badan untuk merehatkan seluruh organ tubuhnya setelah beraktivitas selama seharian penuh. Kebanyakan ...