Senin, 23 Oktober 2017

Fajar Yang Bakhil 3

Beberapa menit berlalu, fajar menunggu hasil x-ray yang barusan dia lakukan akhirnya suster di klinik itu memanggil namanya,
"Saudara Fajar Maulana,"
"Ya, saya sus"
"Sepertinya ada hal yang harus di bicarakan dengan serius, silahkan masuk ke ruangan dokter sekarang"
"Oke suster"
Lalu fajar masuk keruangan dokter dengan perasaan was-was dengan penyakitnya
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikum salam, silahkan masuk saudara fajar," dokter langsung mengambil hasil x-ray milik fajar lalu menjelaskan penyakit yang di derita oleh fajar, dengan nada pelan dokter berkata
"Saudara fajar, hasil x-ray tadi menunjukkan bahwa kamu terkena kanker otak stadium 4, karena kanker kamu sudah menyebar ke seluruh otak sampai tahap akhir kemungkinan besar kamu bisa bertahan hidup hanya 1 bulan kedepan, itupun paling lama kalau kamu kuat menghadapinya tapi ada sedikit kemungkinan untuk bisa lebih lama, paling dalam 5 atau 6 minggu"
Fajar terngangah,karena tidak pernah menduga kalau dia akan menderita penyakit kanker otak, setelah mendengarkan penjelasan dari dokter fajar menjadi murung, rasanya pengen menjerit sekuat-kuatnya tapi apalah daya, itulah kenyataan yang harus di hadapinya saat ini.

Sesampainya fajar di rumah ibu menanyakan hasil dari klinik tadi, ibunyapun melihat fajar tidak memiliki semangat sedikitpun, sedih dan cenderung murung bagaikan hidup sungkan, mati tidak mau,
"Fajar tadi ke klinik hasilnya gimana? sakit apa?," ibunya bertanya dengan penuh penasaran.
"Ibu, maafin fajar yaa kalau selama ini banyak salah dengan ibu dan bapak," dengan ekspresi muka sedih
"Kamu kenapa jar?" Tanyanya lagi
"Fajar divonis dokter terkena kanker otak stadium 4 bu," Fajar menjawab dengan penuh kesedihan yang mendalam itu langsung bangun dan beranjak pergi, ibunya pun ikut sedih mendengarnya lalu memanggil anak kesayangannya itu beberapa kali walaupun tidak dihiraukannya.

Fajar langsung menuju mushola dekat dengan rumahnya, dia menangis dan berdoa "Ya Allah kenapa seberat ini ujianmu, aku tidak pernah menyangka akan menderita penyakit ini, maafkan hambamu yang telah melupakanmu" Lalu fajar menagis kuat siang itu, sampai ustadz penjaga masjid mendengar doa yang fajar panjatkan siang itu, lalu membuka pembicaraan dengan fajar untuk menenangkan hatinya, "nak, mungkin ini adalah ujianmu maka apapun yang telah Allah berikan terhadapmu harus menerimanya dengan lapang dada, masih ada waktu lagi kalau kamu ingin berbuat baik di dunia ini, beramalah, meminta maaf dengan orang sekelilingmu yang pernah kamu sakiti, dan membayar hutang-hutang," fajar yang saat itu terkejut dengan suaranya langsung mencari pemilik suara tersebut lalau menghampirinya dan berkata,"iya ustadz saya akan memanfaatkan detik-detik terakhir ini dengan hal yang bermanfaat," tiba-tiba ada suara yang tidak asing memanggil namanya, "fajar....fajar...," fajarpun melihat kearah luar dan menghampirinya "oh, kau jiz, kenapa?," lalu ajiz memeluk fajar dan berkata "ibumu sudah cerita banyak denganku tentang penyakit yang kamu derita saat ini, aku akan menemanimu disisa akhir hidupmu, sekarang kamu mau pergi kemana aku ikut, mau cari tanah dulu tah," belum habis ajiz bercerita ustadz langsung memisahkan kedua sahabat itu dan berkata "kamu ini kenapa, mau secepat itu mencari tanahnya" dengan nada agak marah, fajar hanya terdiam kaku melihatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

6 Langkah Buat Kamu Yang Susah Tidur Di Malam Hari

Tidur malam adalah kebutuhan bagi badan untuk merehatkan seluruh organ tubuhnya setelah beraktivitas selama seharian penuh. Kebanyakan ...