Rabu, 25 Oktober 2017

Pahlawan Devisa

Pagi itu, alarm berbunyi menandakan waktunya bangun dan bersiap untuk melakukan kerja seperti biasanya, walaupun rasanya enggan untuk bangun awal mungkin karena bawaan cuti lima hari sebelumnya, yang masih belum bisa move on. Ternyata bukan saya saja yang merasakan hal yang sama, kebanyakan para pekerja setelah cuti panjang rasanya susah buat move on dari tempat tidur tercinta, mungkin karena efek lelah jalan-jalan kali yak atau sudah berada di posisi enak di kamarnya, apalagi kalau keesokannya mendapat giliran shift pagi setelah cuti panjang, rasanya susah diungkapkan dengan kata-kata, tapi apalah daya kami memiliki kewajiban sebagai pekerja di negri jiran ini.

Di negri jiran ini katanya terlalu banyak perayaan apalagi daerah Selangor, yang cutinya sampai berhari-hari bahkan seminggu lebih, karena negara ini memiliki tiga suku yang menjadi satu warga negara yaitu Indian, Chinese dan Melayu. Setiap perayaan di berikan cuti paling lama sembilan hari dan paling sedikit lima hari, belum lagi cuti harian seperti waisak, nuzulul qur'an, hari malaysia, ulang tahun sultan selangor, ulang tahun nabi Muhammad SAW dan lain-lain. Di kalender kilang hanya memiliki empat bulan full tanpa cuti dalam setahun, dan hanya hari minggu saja waktu untuk beristirahat.

Aku langsung bersiap diri untuk pergi kerja seperti biasanya, walaupun hampir melupakan hal-hal di tempat kerja yang terlalu ngap dan membosankan ketemu mesin yang sama serta berbagai peraturan serta leader yang selalu meminta output banyak, dengan liburan selama beberapa hari kemarin yang hanya sesaat, tapi ada rasa kerinduan di hati dengan teman-teman yang terkadang rese, jail serta berantem kecil juga canda dan tawa mereka, dan saling menyemangati satu sama lain antara kami yang mendapat masalah di tempat kerja, yaa namanya juga warga asing atau pekerja kontrak, kami bekerja disini harus saling bergandeng tangan hingga kontrak kerja berakhir, tapi persahabatan kami tidak akan terputus oleh kontrak, walaupun sudah balik ke kampung halaman tetap berkomunikasi walaupun hanya melalui telefon genggam.

Sesampainya di kilang aku mempersiapkan uang recehan untuk minum kopi mesin yang berada di rest area, kegiatan rutin menghindar dari kantuk karena hanya tidur beberapa jam di setiap malam. Bel berbunyi menandakan masuk ketempat kerja dan bertemu teman-teman di tempat meeting sebelum memulai kerja. Seperti biasa kalau kami sudah bertemu satu sama lain pasti ramai ditempat itu dengan suara kami yang saling mengomentari setelah libur panjang, seperti ada yang tambah gemuk, kurus, agak gelap karena terlalu sering berada di bawah matahari ketika liburan dan lain-lain, ada aja yang kami bahas kalau bertemu, hampir nggak pernah kehabisan kata-kata, sampai sering terkena marah gara-gara berkumpul dan ngerumpi ditempat kerja, hee.

Hidup itu seperti roda berputar ada kalannya susah ada juga senang, malas jadi rajin, walaupun kami berbeda negara, agama, bahasa dan apalah itu, kami memiliki satu tujuan yaitu mencari rejeki halal di negri jiran ini. Terkadang hidup itu tidaklah mudah semua memiliki perjuangan, semalas-malas apapun kita harus ingat dengan satu kewajiban dan tujuan utama berada disini, yaitu sebagai seorang pekerja, nggak akan selamanya kok kita di negri jiran ini, semangatlah buat kalian para TKI dimanapun berada, karena kami ini bukan TKI biasa tapi pahlawan Devisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

6 Langkah Buat Kamu Yang Susah Tidur Di Malam Hari

Tidur malam adalah kebutuhan bagi badan untuk merehatkan seluruh organ tubuhnya setelah beraktivitas selama seharian penuh. Kebanyakan ...