Rabu, 27 September 2017

My Style



Inilah aku
 
Tibalah di suatu tempat yang telah dijanjikan sebelumnya, setelah menemui teman"yg lainnya yang sudah menunggu disana, kami saling menyapa satu sama lain, lalu saya memulai untuk berbicara,  "hai may (panggilan Kakak perempuan untuk orang myanmar) sorry saya lambat", lalu Soe berkata "oke x pe, jom lah pergi sekarang" (iya nggak apa apa, ayo kita pergi sekarang) Thet menyeletuk "ayu kenapa pakai baju macam tu" (ayu kenapa pakai baju seperti itu) lalu sy menjawab "lah memangnya kenapa?", "tak panas ke ayu?"(nggak panas tah ayu?) raut wajah thet udah mulai agak sinis, lalu saya menjawabnya lagi "x adelah may this is my style, kat luar kan panas nanti kulit sy hitam pulak klu pakai baju macam tu (baju ala ala korea yang mereka pakai saat itu)😄" (nggak lah, ini kan gaya saya, di luar sana kan panas nanti kulit saya hitam lah kalau pake baju seperti itu 😄 ) lalu kami tertawa bersama, kemudian thet melanjutkan pertanyaannya "kenapa pakai tudung pun labuh, pakai skirt labuh, pakai penutup tangan lagi, pakai lah seluar tengoklah orang tu, pakai tudung x panjang sangat, nampak kemas je, dan cantik"(kenapa pakai kerudung panjang, rok besar, penutup tangan lagi, pakailah celana lihat orang itu pakai kerudung yang nggak terlalu panjang, terlihat rapi dan cantik ).

Akhirnya bis pun sampai di depan kami, tanpa berfikir panjang kami langsung menaiki bis tersebut, karena banyak orang yang ingin masuk ke bis yang sama. Saya menjawab kembali pertanyaan thet yang sempat tertunda "perempuan itu banyak auratnya, kami sebagai muslim kena menjaga pandangan dengan lelaki, kita orang pun kena ikut rules yang ada dalam kitab kami, yaitu Al-Qur'an"(perempuan itu banyak auratnya, kami sebagai muslim harus menjaga pandangan laki-laki, kita juga harus mengikuti perintah yang ada dalam kitab kami, yaitu Al-Qur'an. May Thet terdiam dan mulai faham dengan jawaban yang saya lontarkan tadi, mereka juga memiliki agama, dan pastinya mereka juga memiliki aturan-aturan tertentu yang ada di kitabnya. 

Memang benar, kita ini harus lebih hati-hati dalam berteman, walaupun mereka nggak seiman dengan kita tapi apa salahnya kalau kita jalan bareng mereka, bukankah yang namanya berteman atau bergaul itu tidak memandang bulu?. Apa salahnya kalau kita berteman dengan mereka, yang penting kita masih berada di jalan Allah SWT, menjauhi larangan-NYA dan mematuhi perintah-NYA. Terkadang banyak yang memandang sebelah mata akan hal ini, lah emangnya kenapa? terkadang saya seakan-akan bertanya dan terus bertanya dalam hati, yang penting kita bisa saling memahami satu sama lain iya kan, misalnya ketika jalan bareng nih dengan non muslim, kita nggak boleh pura-pura lupa dengan kewajiban kita, yaitu minta izin untuk sholat, walaupun yang akhirnya mereka akan menggerutu dalam hati, karena akan memperlambat perjalanan kata mereka :D, tapi mau nggak mau karena itu hal yang di wajibkan, apapun resikonya harus dihadapi juga untuk menyelamatkan iman kita: )


#odop
#masih perlu banyak belajar lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

6 Langkah Buat Kamu Yang Susah Tidur Di Malam Hari

Tidur malam adalah kebutuhan bagi badan untuk merehatkan seluruh organ tubuhnya setelah beraktivitas selama seharian penuh. Kebanyakan ...